Minggu, 09 September 2012

Haruskah bawa ponsel ke sekolah ????

 Sobat , ponsel memang memiliki sejuta pesona. Mulai dari penyambung silaturahmi, alat bisnis, sarana hiburan, pemutara musik, dst.
Sayang, dalam perjalanannya kini, banyak penyalahgunaan ponsel di masyarakat. Misalnya fasilitas Internet digunakan pengguna  dalam mengakses hal kurang elok, seperti situs video atau gambar porno. Bagi segelintir murid sekolah, penggunaan ponsel juga sering menyita waktu, bahkan saat belajar sekalipun.
Ada pula yang menjadikan sarana pesan instan seperti BBM atau Yahoo Messanger sebagai sarana berbuat curang saat  ujian. Trus, giliran guru menerangkan pelajaran, eh malah asyik main games atau update status di Facebook.
Dengan melihat sejumlah fenomena ini, maka tak berlebihan jika sejumlah sekolah melarang/membatasi anak didiknya membawa ponsel ke ke dalam lingkungan sekolah.

Razia Handphone (sumber : tribunnews.com)

Contohnya dilakukan di Kediri, Jawa Timur. Dinas pendidikan setempat melarang semua siswa SD-SMP membawa ponsel saat jam sekolah. Peraturan itu juga diterapkan Dinas Pendidikan Papua. Kota dan Kab. Bandung, dalam skala kecil, juga ikut bagian.
SMP Taruna Bakti yang berlokasi di bilangan RE Martadinata No 52, Kota Bandung termasuk salah satu sekolah yang menerapkan larangan penggunaan ponsel sejak tahun ajaran 2009/2010, pada Juni tahun lalu.
Rata-rata mereka memiliki tiga alasan menerapkan aturan ini. Pertama, persaingan kepemilikan ponsel telah menciptakan kecemburuan sekaligus kesenjangan sosial sesama siswa.
Kedua, sebagai upaya mengurangi penyalahgunaan ponsel pada diri siswa. Misalnya, siswa malah asyik ngulik hape saat jam belajar, sampai-sampai berani mengakses situs yang belum layak dilihat usia pelajar.
Ketiga mengurangi risiko kehilangan atau pencurian ponsel di lingkungan sekolah terkenal itu. Ada pula sekolah yang tetap mengizinkan siswa membawa ponsel namun dengan fitur standar saja (hanya untuk menelepon dan SMS).
Dengan demikian, manfaat ponsel yang dasarnya bermanfaat, akan tetap terjaga. Sekolah yang menerapkan aturan ini juga berlaku adil dengan menyediakan fasilitas telepon umum di sekolahnya.
Lantas, jika hal ini dibalikkan ke siswa, tentu pasti ada pro kontra. Yang setuju memikirkan dampak baiknya untuk diri dan lingkungan, yang tidak setuju pasti terkait dengan kesulitan menghubungi orangtuanya.
Pun demikian, para guru sendiri lebih banyak yang setuju.  Sebab, kondisi sekolah dibuat lebih nyaman setelah aturan itu diterapkan. Proses transfer ilmu di kelas jadi berjalan lebih lancar.
Karena itu, jika melihat berbagai aspek, terutama saat ini orang dewasa saja dibuat demikian kecanduan dengan gadget masing-masing, kiranya tak berlebihan jika ponsel  dilarang atau dibatasi penggunaannya di sekolah. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar